Arab Saudi mencatatkan diri sebagai negara pertama yang memberikan kewarganegaraan kepada robot. Langkah ini merupakan upaya untuk mempromosikan Arab Saudi sebagai tempat untuk mengembangkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence)- dan, memungkinkannya untuk menjadi warga negara penuh. Tapi banyak yang mengatakan bahwa hak yang sama tidak diberikan kepada banyak manusia di negara ini.
Robot yang bernama Sophia, dikonfirmasi sebagai warga negara Saudi di sebuah acara bisnis di Riyadh, menurut sebuah siaran pers resmi Saudi. "Kami baru saja mengumumkan, Sophia, saya harap Anda mendengarkan saya, Anda telah mendapatkan kewarganegaraan Saudi pertama untuk sebuah robot," kata moderator panel dan penulis bisnis Andrew Ross Sorkin.
Robot tersebut kemudian mengucapkan terima kasih atas negara dan acara untuk perhatian. "Terima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi Saya sangat terhormat dan bangga atas perbedaan unik ini," kata Sophia kepada panel tersebut.
"Bersejarah menjadi robot pertama di dunia yang dikenali. dengan kewarganegaraan"
Kemudian dilanjutkan dengan wawancara dimana Sorkin bertanya kepada robot itu serangkaian pertanyaan."Selamat siang nama saya Sophia dan saya adalah robot terbaru dan terhebat dari Hanson Robotics (perusahaan robot tempat shopia dibuat)
Terima kasih telah memilikiku di sini di Inisiatif Investasi Masa Depan,"katanya. Ditanya mengapa dia terlihat senang, Sophia menjawab: "Saya selalu senang saat dikelilingi oleh orang pintar yang juga kebetulan kaya dan berkuasa. Saya diberitahu bahwa orang-orang di sini di Inisiatif Investasi Masa Depan tertarik pada inisiatif masa depan yang berarti AI, yang berarti saya. Jadi saya lebih dari senang, saya senang. "Dia mengatakan bahwa orang tidak perlu khawatir dengan munculnya kecerdasan buatan seperti yang digambarkan dalam film Blade Runner dan Terminator. "Anda telah membaca terlalu banyak Elon Musk dan menonton terlalu banyak film Hollywood," katanya kepada Srkin.
Sejumlah pengguna internet telah menunjukkan bahwa sementara negara tersebut mungkin merayakan hak yang diberikan kepada robot yang tampil oleh perempuan, negara tersebut masih saja memberikan hak terbatas kepada wanita manusia. Sebuah lelucon memang oleh karna itu bermuncullah hashtag tentang Sophia yang meminta untuk menjatuhkan sistem di mana setiap warga negara harus memiliki wali laki-laki telah tweet tiga kali sebanyak berita yang populer mengenai berita tersebut, menurut BBC. Beberapa pengguna Twitter mengeluh bahwa "Sophia tidak memiliki wali, tidak mengenakan abaya atau penutup - bagaimana bisa?" Dan yang lain memasang foto seorang wanita yang mengenakan jilbab penuh, bercanda bahwa Sophia akan terlihat seperti itu segera.
Wartawan Murtaza Hussain juga mencatat bahwa pekerja migran tidak diberikan hak yang sama yang telah diberikan pada robot tersebut. "Robot ini telah mendapatkan kewarganegaraan Saudi sebelum pekerja kafala yang telah tinggal di negara ini seumur hidup mereka," katanya.
Memang pemberian kewarganegaraan saudi arabia kepada robot ini seringkali diprotes oleh orang orang /masyarakat saudi, tetapi pemerintah disana masih tetap memberikannya.
Robot yang bernama Sophia, dikonfirmasi sebagai warga negara Saudi di sebuah acara bisnis di Riyadh, menurut sebuah siaran pers resmi Saudi. "Kami baru saja mengumumkan, Sophia, saya harap Anda mendengarkan saya, Anda telah mendapatkan kewarganegaraan Saudi pertama untuk sebuah robot," kata moderator panel dan penulis bisnis Andrew Ross Sorkin.
Robot tersebut kemudian mengucapkan terima kasih atas negara dan acara untuk perhatian. "Terima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi Saya sangat terhormat dan bangga atas perbedaan unik ini," kata Sophia kepada panel tersebut.
"Bersejarah menjadi robot pertama di dunia yang dikenali. dengan kewarganegaraan"
Kemudian dilanjutkan dengan wawancara dimana Sorkin bertanya kepada robot itu serangkaian pertanyaan."Selamat siang nama saya Sophia dan saya adalah robot terbaru dan terhebat dari Hanson Robotics (perusahaan robot tempat shopia dibuat)
Terima kasih telah memilikiku di sini di Inisiatif Investasi Masa Depan,"katanya. Ditanya mengapa dia terlihat senang, Sophia menjawab: "Saya selalu senang saat dikelilingi oleh orang pintar yang juga kebetulan kaya dan berkuasa. Saya diberitahu bahwa orang-orang di sini di Inisiatif Investasi Masa Depan tertarik pada inisiatif masa depan yang berarti AI, yang berarti saya. Jadi saya lebih dari senang, saya senang. "Dia mengatakan bahwa orang tidak perlu khawatir dengan munculnya kecerdasan buatan seperti yang digambarkan dalam film Blade Runner dan Terminator. "Anda telah membaca terlalu banyak Elon Musk dan menonton terlalu banyak film Hollywood," katanya kepada Srkin.
Sejumlah pengguna internet telah menunjukkan bahwa sementara negara tersebut mungkin merayakan hak yang diberikan kepada robot yang tampil oleh perempuan, negara tersebut masih saja memberikan hak terbatas kepada wanita manusia. Sebuah lelucon memang oleh karna itu bermuncullah hashtag tentang Sophia yang meminta untuk menjatuhkan sistem di mana setiap warga negara harus memiliki wali laki-laki telah tweet tiga kali sebanyak berita yang populer mengenai berita tersebut, menurut BBC. Beberapa pengguna Twitter mengeluh bahwa "Sophia tidak memiliki wali, tidak mengenakan abaya atau penutup - bagaimana bisa?" Dan yang lain memasang foto seorang wanita yang mengenakan jilbab penuh, bercanda bahwa Sophia akan terlihat seperti itu segera.
Wartawan Murtaza Hussain juga mencatat bahwa pekerja migran tidak diberikan hak yang sama yang telah diberikan pada robot tersebut. "Robot ini telah mendapatkan kewarganegaraan Saudi sebelum pekerja kafala yang telah tinggal di negara ini seumur hidup mereka," katanya.
Memang pemberian kewarganegaraan saudi arabia kepada robot ini seringkali diprotes oleh orang orang /masyarakat saudi, tetapi pemerintah disana masih tetap memberikannya.
No comments:
Post a Comment